Surah Al Baqarah adalah surah kedua dalam urutan Al-Qur'an yang berisi 286 ayat. Bagi umat Islam, membaca surat-surat Al-Qur'an termasuk Al Baqarah yang merupakan kitab suci Islam adalah satu-satunya sumber pedoman yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari .
Dikutip dari situs Kementerian Agama, petunjuk dalam Al-Qur'an datang langsung dari Allah Ta'ala yang dijadikan sebagai prinsip bagi umat manusia, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)," (QS. Al Baqarah: 120).
Surah Al Baqarah tergolong Madaniyah atau surat yang turun di Kota Madinah. Menurut Ali As Shabuni, tanpa khilaf ulama surat ini seluruhnya Madaniyah. Termasuk ayat yang awal mula turun. Pemberian nama Surat Al Baqarah untuk mengenang peristiwa penyembelihan sapi yang Allah Ta'ala perintahkan kepada Bani Israil pada masa Nabi Musa untuk mengungkap pelaku pembunuhan.
Pelaku pembunuhan diketahui setelah jenazah dihidupkan kembali melalui pukulan salah satu organ tubuh sapi tersebut. Kisah ini dapat ditemukan pada Surat Al-Baqarah ayat 67 dan seterusnya. (As-Shabuni, 1999: 30).
At-Tafsirul Munir menyebutkan, ia dinamai Surat Al-Baqarah karena di dalamnya mengandung kisah sapi yang menyingkap peristiwa gelap pembunuhan seseorang di zaman Nabi Musa yang pelakunya tidak lain adalah kerabat korban. (Az-Zuhayli. 1418 H).
Keutamaan Surat Al-Baqarah
Seperti dikutip laman NU Online, kemukjizatan Al-Qur'an tidak hanya diakui oleh umat Islam saja, akan tetapi juga dari kalangan non-Muslim seperti halnya para orientalis.
Umat islam juga telah sepakat bahwa setiap bagian dari Al Qur'an memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri, tak terkecuali surah Al-Baqarah.
Surah Al-Baqarah mengandung keutamaan yang besar. Orang yang membacanya juga akan mendapatkan pahala yang besar. Ia juga disebut Fusthathul Qur’an atau kemah besar Al-Qur’an.
Dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW menyebut keutamaan Surah Al-Baqarah:
“Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Jangan jadikan rumah kalian sebagai kuburan (tanpa lantunan Al-Qur’an) karena setan akan lari dari rumah yang dibacakan Surat Al-Baqarah,” (HR Ahmad, Muslim, At-Tirmidzi)
“Dari Abu Umamah Al-Bahili, Rasulullah SAW bersabda, ‘Bacalah Surat Al-Baqarah karena memegang (membaca)nya berkah dan meninggalkannya penyesalan. Dan ahli sihir tidak mampu memasukinya,” (HR Muslim).
Pada riwayat lain Rasulullah juga bersabda:
“Setiap hal memiliki punuk. Punuk Al-Qur’an adalah Surat Al-Baqarah. Siapa saja yang membaca surat ini pada malam hari di rumahnya, niscaya setan tidak akan memasukinya selama tiga malam. Sedangkan Siapa saja yang membaca surat ini pada siang hari, niscaya setan tidak akan memasukinya selama tiga siang.” (HR Ad-Darimi dan Ibnu Hibban).
Dalam Tafsir ats-Tsa‘labi, seperti dilansir NU, disebutkan membacanya diutamakan pada malam Jumat:
“Siapa saja yang membaca surat al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran pada malam Jumat maka pada hari Kiamat akan digantikan untuknya sayap-sayap yang terbang membawa keduanya di atas Ash-Shirath.” (Lihat: Tafsir Ats-Tsa‘labi, jilid 3, hal. 5)
Hadis di atas didukung oleh hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam riwayat Al-Hasan yang menyatakan:
“Ingatlah, sekosong-kosongnya rumah dari kebaikan adalah rumah yang kosong dari kitabullah. Demi Dzat yang menggenggam jiwa Muhammad, sesungguhnya setan akan keluar dari rumah yang dibacakan surat al-Baqarah di dalamnya,” (HR. Ibnu Mubarak).
Surah Al-Baqarah termasuk surat istimewa karena di dalamnya terdapat ayat Kursi. Kapan pun ayat Kursi dibaca dalam rumah yang ditempati setan, maka setan tersebut akan keluar:
“Segala sesuatu memiliki bongkol. Dan bongkol Al-Qur’an adalah surat al-Baqarah. Di dalamnya terdapat sebuah ayat yang menjadi “tuannya” ayat-ayat Al-Qur’an, yakni ayat Kursi. Tidaklah ayat itu dibaca di suatu rumah yang di dalamnya terdapat setan kecuali setan itu akan keluar,” (HR. Abdur Razzaq).
Dalam riwayat lain disebutkan: “Orang yang membaca ayat Kursi setiap usai shalat fardhu, maka kedudukan orang itu seperti orang yang berperang membela para nabi Allah hingga gugur syahid,” (HR. Ibnu As-Sunni).
Keistimewaan surat al-Baqarah juga terdapat pada dua ayat yang menjadi penutupnya: “Sesungguhnya Allah telah menulis kitab seribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Dari kitab itu, Allah menurunkan dua ayat dan dipakai untuk mengakhiri surat al-Baqarah. Maka tidaklah dua ayat itu dibaca di suatu rumah selama tiga malam, kemudian setan mendekati rumah tersebut,” (HR. Ahmad).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Siapa saja yang membaca empat ayat pertama surat al-Baqarah, kemudian ayat Kursi, kemudian dua ayat setelah ayat Kursi, kemudian tiga ayat terakhir surat al-Baqarah, maka dia dan keluarganya tidak akan didekati pada hari itu oleh setan. Tidak pula didekati oleh sesuatu yang tidak disukainya. Dan tidaklah dua ayat dibacakan pada orang tunagrahita kecuali akan sadar (atas izin Allah),” (HR. Ad-Darimi).[tirto.id]
Wallahu'alam
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Pages:
|
Post a Comment
Note: Laborblog.my.id sangat menghargai pendapat anda. Bijaksana & etis lah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab anda sesuai UU ITE.